Aksi Unjuk Rasa Meledak Pasca Kenaikan Harga BBM
Aksi Unjuk Rasa Meledak Pasca Kenaikan Harga BBM
BATAM24.COM // Jakarta - Presiden Jokowi menaiki harga BBM bersubsidi. Alasannya tak lepas dari kenaikan harga minyak dunia dan membengkaknya anggaran subsidi dana kompensasi BBM. Dan untuk mengumumkannya juga pada siang hari. Akibat dipicu oleh naiknya harga BBM, maka sepertinya harga pun menyesuaikan.
Tak terkecuali BBM bersubsidi yang ramai-ramai digunakan oleh beragam lapisan masyarakat. Padahal sebenarnya ekonomi mulai menggeliat akibat melandainya wabah virus Covid-19. Sektor perdagangan mulai menghangat, juga industri, dunia pendidikan bergembira karena belajar mengajar tatap muka digelar dimana-mana yang disambut dengan suka cita oleh murid maupun pengajar, begitu pula dunia kampus.
Mahasiswa Jakarta dari berbagai elemen turun ke jalan demontrasi, menyuarakan aspirasi nya yaitu menolak kenaikan Harga BBM, apalagi ini BBM subsidi.
Di sekitar patung kuda arjuna kawasan Monas, mahasiswa dari PMI berorasi bergantian dari dua mobil komando karena jalan depan gedung Indosat yang mengarah ke Istana sudah di barikade oleh pagar kawat berduri dan juga barisan aparat berlapis ditambah kendaraan operasional.
Menjelang sore hari suasana mulai memanas, pengunjuk rasa membakar ban bekas dan spanduk yang mereka bawa sembari terdengar orasi, dan nyanyi khas perjuangan mahasiswa. Sebagian lagi duduk membentuk lingkaran dan melakukan do'a bersama. Pada Senin (5/9/2022).
Beberapa demonstran memberhentikan beberapa mobil berplat merah yang memang diketahui milik pemerintah, sebagian naik kap mesin sembari berorasi dan sebagian juga turut meneriaki. Terlihat yang memberhentikan dan menaikinya adalah dari GPI (Gerakan Pemuda Islam)
"Kembalikan ke harga semula, karena kami mahasiswa sebagai bagian bagian dari kontrol sosial yang artinya juga ada kebijakan yang merugikan rakyat tapi rakyat tidak bisa turun kesini tapi mahasiswa beraksi, kami melihat ada apa setelah menaikkan pada Sabtu sebelumnya diturunkan jadi kami melihat kejanggalan, jangan sampai pemerintah ber kongkalikong dengan pengusaha," kata Ervin Suryono, jubir Mahasiswa dari STISNU.
"Kenapa kami hari ini baru turun karena dari banyak gerakan yang muncul tidak didengar tidak menjadi kan pertimbangan pemerintah agar menjadi kan harga bahan bakar minyak stabil. Kami Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakpus Utara, mengajak karena pemerintah sudah tidak pro lagi pada masyarakat Indonesia, pemuda, aktivis dan semuanya sama-sama bergerak menyatukan barisan kompak gerakan nya, untuk menyuarakan satu tuntutan yang sama agar pemerintah menurunkan harga minyak," ujar Wiranto Embong Bulan, Jubir HMI Jakpus utara. (red)