Badan Otorita Terima 416 Surat Minat Investasi untuk IKN di Kaltim

Badan Otorita Terima 416 Surat Minat Investasi untuk IKN di Kaltim
Foto Badan Otorita Terima 416 Surat Minat Investasi untuk IKN di Kaltim

Batam24.com l Kaltim, 23 Juni 2024 - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menerima 416 surat minat investasi atau Letter of Intent (LoI) dari investor lokal dan asing. Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Regional dan Daerah Mitra Otorita IKN, Rusmin Lawin, mengungkapkan bahwa jumlah ini meningkat dari akhir Januari lalu yang hanya mencapai 369 LoI.

Meski hingga saat ini belum ada satupun penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke IKN di Kaltim, minat investasi terus bertambah. Rusmin mencatat, sebagian besar investor tertarik pada lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, yang hanya menyediakan 25 persen dari total 6.000 hektar lahan untuk pembangunan.

"Di KIPP tersedia 25 persen dari 6.000 hektar. Lahan terbatas. Kalau mau beli, kesempatannya sekarang. Presiden Jokowi sudah sampaikan, Nusantara adalah masa depan investasi Indonesia. Jadi saya dan REI (Real Estat Indonesia) bilang 'belilah masa depan sekarang'," ujar Rusmin.

Dari ratusan LoI yang diterima, mayoritas berasal dari anggota REI, termasuk perusahaan besar seperti Agung Sedayu Group, Pakuwon Group, Qubika Hotel, dan beberapa grup restoran. Investor asing juga menunjukkan minat yang signifikan, dengan perusahaan seperti Sembcorp yang berkolaborasi dengan PLN untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya, serta investor dari Malaysia, China, Eropa, AS, dan Timur Tengah.

Selain itu, pengembang real estate multinasional asal Uni Emirat Arab, Emaar Properties, akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pembangunan IKN. "Alhamdulillah, Emaar Properties sudah sampai di IKN dan akan commit MoU dengan Presiden RI di Abu Dhabi," kata Rusmin.

Dengan meningkatnya minat investasi, Otorita IKN berencana mencarikan lahan yang lebih fleksibel sesuai tata ruang agar tidak semua investasi hanya terfokus di KIPP. Rusmin menyebut bahwa ada potensi untuk pembangunan kluster tematik seperti Middle East Town atau Korean Town oleh pengembang besar pada tahap kedua pembangunan IKN.

Tahap pertama pembangunan IKN fokus pada pembangunan Istana Negara, kantor kementerian, rumah sakit, dan infrastruktur penghubung seperti jalan. "Pondasi jalan jadi, baru investor bisa masuk, bikin town development. Kalau soal budget, jor-joran di awal, government’s drive, karena bangun pondasinya. Ke depan, di pemerintahan Prabowo, private sector bisa pimpin, baik domestik maupun internasional," tutup Rusmin.

(Tim)