Batam Jadi Kontributor Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Batam Jadi Kontributor Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau
FOTO: Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR).

Batam24.com l BATUAMPAR, KataBatam- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (DJPb Kepri) Kementerian Keuangan RI Indra Soeparjanto mengatakan, Kota Batam merupakan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri. 

Hal ini disampaikan Indra kepada wartawan dalam acara Press Tour Kemenkeu yang digelar di kawasan Harbour Bay, Batuampar, Rabu (26/6/2024).

Menurutnya, hal itu berkat di antaranya pemberlakuan Free Trade Zone (FTZ) dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam.

Sekadar diketahui, pertumbuhan Batam kian masif setelah H Muhammad Rudi (HMR) menjadi Wali Kota Batam, sekaligus Kepala Badan Pengusahaan Batam.

“Pertumbuhan ekonomi Kepri atau PDRB Kepri 65 persen diproduksi oleh Batam. Jadi, Batam berkontribusi 65 persen, lalu (wilayah Kepri lain diantaranya) 7 persen Bintan, 7 persen Tanjungpinang, 7 persen Natuna, 5 persen Karimun. Setengah lebih ada di Batam,” ujarnya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Kepri pada triwulan 1-2024 secara year on year (yoy) tumbuh sebesar 5,01 persen. 

Pertumbuhan itu didorong oleh kategori konstruksi yang memiliki andil pertumbuhan 2,53 persen dan kategori industri pengolahan yang memberikan andil pertumbuhan 1,65 persen.

Perekonomian Kepri triwulan 1-2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 85,60 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 51,25 triliun.

Menurut penuturan Indra, pertumbuhan ekonomi itu merupakan dampak dari fasilitas Batam sebagai FTZ dan KEK. Fasilitas itu menjadi stimulus kelancaran pergerakan ekonomi di wilayah tersebut dengan bergulirnya para investor.

“Pasti (dampak FTZ dan KEK). Dengan adanya fasilitas-fasilitas itu investor masuk ke sini. Dari zaman Otorita Batam, kemudian jadi FTZ, dan kemudian KEK, semakin banyak industri yang masuk berarti kan skala ekonominya terus berkembang,” tuturnya. (Rara)