Dinas Pendidikan Kota Batam Himbau Orang Tua Cari Sekolah Alternatif
Batam24.com | Batam, 18 Juni 2024 – Dinas Pendidikan Kota Batam mengimbau para orang tua yang anaknya tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Dasar (SD) Negeri untuk mencari alternatif sekolah swasta. Langkah ini diambil karena terbatasnya kuota di sekolah negeri dan keterbatasan jumlah guru.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menyampaikan bahwa belum ada kebijakan untuk menambah kuota siswa di SD negeri karena keterbatasan jumlah guru serta kebijakan yang melarang rekrutmen guru baru. “Kami berharap orang tua atau wali dapat memilih sekolah swasta sebagai alternatif lain,” ujar Tri kepada Batam Pos.
Proses PPDB dan Pengumuman
Tri menjelaskan bahwa pengumuman hasil jalur zonasi dan perpindahan orang tua akan dilakukan pada 19 Juni 2024, dengan proses daftar ulang dimulai dari 20 Juni hingga 22 Juni 2024. Hingga saat ini, data jumlah siswa yang mendaftar dan yang tidak lolos masih dalam proses pengolahan.
Koordinator aplikasi PPDB, Arios Sandy, melaporkan bahwa hingga hari kedelapan pembukaan PPDB jalur zonasi dan perpindahan orang tua, terdapat 12.351 akun yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, 11.755 akun telah menyelesaikan berkas dan memilih sekolah, sementara 596 akun tidak konfirmasi karena hanya menyelesaikan beberapa tahapan, dan 175 akun tidak valid karena tidak pernah login.
Daya tampung SD Negeri tahun ajaran 2024/2025 sebanyak 12.528 siswa, terdiri dari 348 rombongan belajar (rombel). Hasil seleksi akan diumumkan satu hari setelah pendaftaran, yaitu pada 19 Juni 2024, dan akan disampaikan langsung ke nomor WhatsApp orang tua atau melalui sekolah.
Pentingnya Pemerataan Distribusi Siswa
Pemerhati Pendidikan, Riki Indrakary, menekankan pentingnya pemerataan distribusi siswa baru antara sekolah negeri dan swasta. Saat ini, rasio ruang kelas belajar adalah 35 persen di sekolah negeri dan 65 persen di sekolah swasta. Menurut Riki, Dinas Pendidikan tidak perlu membangun sekolah baru, melainkan mengoptimalkan ruang kelas yang ada di sekolah negeri dan swasta.
Riki juga menyoroti tingginya minat orang tua terhadap sekolah swasta, terutama sekolah Islam terpadu yang menerapkan full day school. Namun, biaya yang dianggap mahal menjadi kendala bagi sebagian orang tua. Ia mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi dengan memanfaatkan anggaran yang seharusnya digunakan untuk membangun sekolah baru. Rencana ini, menurut Riki, dapat dilakukan melalui mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah yang sebelumnya telah dibahas untuk dijadikan peraturan daerah.
Dengan subsidi ini, anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat dibiayai pemerintah, sehingga masalah siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri bisa diatasi. “Artinya dengan BOS daerah ini ada timbal balik sekolah swasta kepada pemerintah,” jelas Riki, yang juga mantan Ketua Komisi IV DPRD Batam.
Dinas Pendidikan Kota Batam terus berupaya mencari solusi untuk menampung semua siswa, baik di sekolah negeri maupun swasta. Orang tua diharapkan dapat lebih fleksibel dalam memilih sekolah bagi anak-anak mereka, sementara pemerintah berupaya memberikan dukungan melalui kebijakan dan subsidi yang tepat.