Investor Asing Siap Memulai Pembangunan di IKN pada Akhir 2024

Investor Asing Siap Memulai Pembangunan di IKN pada Akhir 2024
Foto Presiden Indonesia Joko Widodo

Batam24.com l Investor asing disebut-sebut akan ikut membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu investor asing akan memulai groundbreaking hunian ASN di IKN pada akhir tahun ini.

Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) bidang Hubungan Luar Negeri, Rusmin Lawin, mengonfirmasi bahwa investor asing sudah mulai memasuki IKN. Para investor tersebut dijadwalkan untuk melakukan groundbreaking pada akhir tahun ini.

"Akhir tahun (groundbreaking). Otorita maunya di Oktober bareng dengan perusahaan nasional yang juga bangun rusun ASN KPBU," ujarnya kepada detikProperti.

Rusmin menjelaskan bahwa investor asing belum memulai groundbreaking karena masih membutuhkan persetujuan dari berbagai kementerian, seperti Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Keuangan. Hal ini diperlukan karena investor asing akan mengembangkan IKN dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Kalau investment asing sudah banyak yang MoU, sedang berproses sejak Juli tahun lalu. Tapi karena KPBU itu kan butuh approval dari Bappenas, PUPR, terutama Kemenkeu karena skemanya KPBU. Dan mudah-mudahan bulan 10 ini sudah bisa groundbreaking sebagian," terangnya.

Rusmin mengaku sangat aktif mempromosikan IKN ke beberapa investor dari berbagai negara, seperti Malaysia, Filipina, China, dan Rusia. Selain itu, pengusaha dalam negeri juga tertarik untuk membangun kantor pusat dan memindahkan bisnis mereka ke IKN.

Beberapa bidang yang diminati oleh calon investor meliputi hotel, lifestyle mall, dan perkantoran dengan skema direct investment, yaitu membeli lahan dan membangun.

"Investasi asing lain yang sudah duluan berproses sejak tahun lalu adalah skema KPBU terutama dari Malaysia, yang mana mereka adalah anggota FIABCI ASIA PACIFIC, yang mana saya sendiri adalah President Regional-nya," ujarnya.

Saat ini, jumlah Letter of Intent (LoI) atau surat minat investasi yang masuk ke IKN sudah mencapai 407 surat. Investor-investor tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.

(Rara/Rilis)