KAPOLDA KEPRI IKUTI RAKOR BERSAMA KEPALA BNPB RI TERKAIT PENANGANAN DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SERASAN KABUPATEN NATUNA

KAPOLDA KEPRI IKUTI RAKOR BERSAMA KEPALA BNPB RI TERKAIT PENANGANAN DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SERASAN KABUPATEN NATUNA

KAPOLDA KEPRI IKUTI RAKOR BERSAMA KEPALA BNPB RI TERKAIT PENANGANAN DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SERASAN KABUPATEN NATUNA
KAPOLDA KEPRI IKUTI RAKOR BERSAMA KEPALA BNPB RI TERKAIT PENANGANAN DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SERASAN KABUPATEN NATUNA
KAPOLDA KEPRI IKUTI RAKOR BERSAMA KEPALA BNPB RI TERKAIT PENANGANAN DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SERASAN KABUPATEN NATUNA

Batam24.com || Natuna - Kapolda Kepri Irjen Pol Drs Tabana Bangun,M.Si ikuti Rapat Kordinasi terkait penanganan darurat bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna yang langsung dipimpin oleh Kepala Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., bertempat di Posko tanggap bencana Lanud Raden Sajad Ranai Kabupaten Natuna pada hari Selasa (7/3/2023)

Turut serta dalam rombongan dari Jakarta yaitu Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kapusdatin BNPB Dr. Abdul Muhari, personil Basarnas, dan sejumlah jurnalis media nasional.

Direncanakan, Kepala BNPB RI dan seluruh rombongan akan meninjau kecamatan serasan Kabupaten Natuna langsung pada besok hari.

Setibanya di Bandara Raden Sadjat Kabupaten Natuna, Kepala BNPB RI langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada Gubernur, Danrem, Kapolda Kepri serta seluruh Forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna.

Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M. dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara. Tidak menjadikan lokasi yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil mempengaruhi proses pencarian.

“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi,” kata Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M. .

Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Kepala BNPB RI juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangannya.

“Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai,”- ujar Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M. 

“Kembali ditegaskan meskipun lokasi kejadian cenderung sulit diakses karena jauh dan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu di laut Natuna saya berpesan agar standar perlakuan penanganan bencana dilakukan secara seksama dan harus lebih maksimal lagi karena kondisi geografis dan cuaca mengharuskan kita demikian.”- tegas Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M.

"Diharapkan dengan adanya rakor tanggap bencana tanah longsor ini, apa yang menjadi kebijakan bersama dapat berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan terutama terkait proses evakuasi." tutup PLH Kabid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar,SH