Keributan di PT. Gurindam Pasifik Industri, Puluhan OTK Datangi Lokasi Tanpa Identitas

Keributan di PT. Gurindam Pasifik Industri, Puluhan OTK Datangi Lokasi Tanpa Identitas
Foto Keributan di PT. Gurindam Pasifik Industri, Puluhan OTK Datangi Lokasi Tanpa Identitas

Batam24.com l Batam – 23 Oktober 2024 – Kejadian yang mengejutkan warga Sungai Lekop terjadi pada siang hari ketika puluhan orang tidak dikenal (OTK) tiba-tiba mendatangi PT. Gurindam Pasifik Industri. Kedatangan mereka disertai dengan kemarahan dan memaksa penghentian semua kegiatan pembersihan lahan yang sedang berlangsung di perusahaan tersebut.

Warga setempat yang panik segera menghubungi Bhabinkamtibmas untuk meminta bantuan. Dalam waktu singkat, petugas kepolisian tiba di lokasi untuk menangani situasi tersebut. Bhabinkamtibmas berusaha memberikan penjelasan kepada OTK mengenai tindakan mereka, namun upaya tersebut tampak sia-sia, karena OTK tetap bersikukuh dan tidak menghargai keberadaan pihak kepolisian.

Salah satu warga yang berhasil diwawancarai, berinisial HSB, menyatakan, “Sekitar pukul 01:20 WIB, segerombolan orang memaksa masuk ke lokasi perusahaan sambil marah-marah. Mereka memaksa semua pekerja untuk berhenti bekerja.” HSB menambahkan bahwa ia tidak mengenal orang-orang tersebut dan bahwa kejadian seperti ini telah sering terjadi di area tersebut, yang menurutnya menunjukkan adanya premanisme yang meningkat.

Setelah 30 menit, Kapolsek Sagulung, Aptu Rohandi Parlindungan Tambunan, S.I.P., M.A.P., beserta anggota kepolisian lainnya datang ke lokasi untuk memberikan pemahaman hukum kepada OTK. Kapolsek menyatakan, “Kami minta semua untuk bubar dan meninggalkan lokasi ini. Keberadaan mereka di sini mengganggu ketenangan masyarakat, terutama bagi warga yang memiliki anak kecil dan orang tua.”

Setelah mendengar peringatan dari pihak kepolisian, OTK akhirnya membubarkan diri. Tak lama setelah itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP M. Debby Tri Andrestian, S.I.K., M.H., beserta rombongan PJU Polresta Barelang, tiba untuk memantau situasi di lokasi. Ia menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di kota Batam, serta menghimbau masyarakat untuk melaporkan setiap tindakan melanggar hukum kepada pihak berwajib.

“Kita semua bertanggung jawab menjaga Batam ini agar tetap aman dan nyaman. Jika ada yang melanggar hukum, laporkan langsung kepada kami,” tutup Kasat Reskrim.

Keberadaan OTK yang kerap melakukan aksi serupa menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga keamanan di wilayah tersebut.

(Rara)