Konsulat Cabang FSPMI, KSPI dan Partai Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM, Tolak Omnimbus Law, Naikan UMK 2023
Konsulat Cabang FSPMI, KSPI dan Partai Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM, Tolak Omnimbus Law, Naikan UMK 2023
BATAM24.COM // Batam- Ratusan buruh Batam yang tergabung dalam serikat pekerja FSPMI dan KSPI Kota Batam melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Pertamina Batam di jalan Raja Isa, Batam Center, pada Selasa (6/9/2022).
Terlihat di lapangan ada sekitar 500 buruh hadir di depan kantor Pertamina cabang Batam melakukan unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi atas kenaikan harga BBM yang sangat menyengsarakan masyarakat.
Pengalihan jalan dari lampu merah simpang BTN menuju Grand Niaga Mas dialihkan oleh pihak Kepolisian demi kelancaran arus lalu lintas pada saat aksi tersebut berjalan.
Perlengkapan unjuk rasa seperti mobil pick up, sound sistem, bendera, banner, leaflet terlihat melengkapi aksi tersebut.
Alvitoni Ketua Exco Partai Buruh Kepri yang hadir bersama pengurus Partai Buruh mengatakan, bahwa tujuan menolak kenaikan harga BBM yaitu:
- Meminta kepada pemerintah untuk menjaga kenaikan BBM ini tidak berdampak pada harga kebutuhan pokok sehari-hari.
- Meminta kepada pemerintah untuk menyediakan transportasi umum, khususnya jemputan pekerja kepada pengusaha melalui surat edaran (SE) atau himbauan Walikota Batam kepada perusahaan-perusahaan di Kota Batam.
- Tolak Omnimbus Law UU no 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Alvitoni juga berharap kepada pemerintah dan meminta kepada pemerintah untuk benar-benar mengontrol harga kebutuhan pokok dan tarif transportasi massal akibat kenaikan harga BBM.
Terkait pembahasan upah 2023, Alvitoni meminta kepada pemerintah Kota Batam, agar dalam pembahasan upah minimum Kota Batam 2023 tidak menggunakan PP no 36 tahun 2021, namun menggunakan survey KHL yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan Kota Batam.
"Kepada anggota DPRD Kota Batam agar menjalankan fungsinya sebagai pengawasan karena efek dari kenaikan BBM ini masyarakat yang terkena dampaknya," tegas Alvitoni.
Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kota Batam Yapet Ramon, S.E., mengatakan, kami turun ke jalan untuk meyuarakan mengenai kenaikan harga minyak, karena ini akan memicu inflasi harga-harga bahan pokok sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat.
Ramon juga mengatakan akan ada kenaikan tarif listrik karena harga minyak udah mulai naik.
Ramon juga menginisiasi industri-industri di Batam untuk menggunakan batu bara. "Kita minta pemerintah untuk menggenjot industri-industri beralih dari minyak ke batu bara," ucap Ramon.
Ramon juga memberi contoh PLTD Tanjung Basam itu menggunakan batu bara, kemudian pabrik pupuk dan pabrik kertas yang ada di Sumatera dan Jawa lebih kecenderungan mereka (industri) menggunakan batu bara.
Ramon juga menuntut kepada pemerintah Kota Batam membuat surat edaran kepada perusahaan-perusahaan agar menyediakan transportasi antar jemput bagi pekerjanya. Karena menurut Ramon, anggota dilapangan melaporkan transportasi udah naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000.
"Kita minta pemerintah untuk menjaga harga-harga sembako agar tidak naik. Seperti yang kita dengar kemarin cabe di pasar dari Rp 50.000 per kilo menjadi Rp 80.000. Dalam hal ini, meminta kepada pemerintah Kota Batam agar bersama-sama menjaga ketersediaan harga sembako," tutup Ramon.(Hans)