Korban Terus Bertambah dalam Eskalasi Konflik Israel-Hamas di Timur Tengah
BATAM2.COM - Perang Israel-Hamas Palestina yang kembali meletus sejak akhir pekan lalu terus memanas, dengan jumlah korban tewas dan terluka yang terus bertambah. Hingga Senin malam (9/10), telah dilaporkan lebih dari 1.600 orang tewas dan 6.434 lainnya terluka.
Menurut sumber BNO News, korban di pihak Israel mencapai 900 jiwa tewas dan 2.1616 orang terluka. Sementara itu, di Jalur Gaza Palestina, yang merupakan markas Hamas dan milisi lainnya, sekitar 687 orang tewas dan 3.726 lainnya terluka. Korban tersebut terutama adalah warga sipil, termasuk anak-anak.
Di Tepi Barat Palestina, tercatat 16 orang tewas dan 92 lainnya terluka sejak serangan antara Israel dan Hamas dimulai.
Dikutip dari CNN juga melaporkan bahwa jumlah korban terus bertambah, dengan lebih dari 900 warga Israel tewas dan lebih dari 680 warga Palestina yang meninggal dunia sejak konflik meletus kembali pada akhir pekan lalu.
Selain serangan udara, kelompok Hamas juga dilaporkan menyandera sekitar 150 orang, termasuk warga asing, di Israel. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan bahwa sejauh ini ada 11 warga negara Amerika yang tewas akibat serangan Hamas ke Israel. Namun, jumlah warga Amerika yang disandera oleh Hamas belum diungkapkan.
Tak hanya warga AS, dua warga negara Prancis juga tewas akibat serangan Hamas di Israel, sementara 14 warganya dilaporkan hilang dan kemungkinan menjadi tawanan Hamas. Selain itu, ada 12 warga Thailand yang tewas dan 11 lainnya disandera oleh Hamas, sebagian besar di antaranya adalah pekerja.
Perang antara Hamas dan Israel juga mengkhawatirkan karena potensi perluasan ke Lebanon. Israel melancarkan serangan udara ke perbatasan Lebanon, menewaskan empat anggota Hizbullah pada Senin (9/10). Tel Aviv juga telah mengerahkan tentara dan tank ke perbatasan dekat Lebanon.
Hizbullah, kelompok militan Lebanon, yang merupakan musuh Israel, mengonfirmasi kematian empat anggotanya akibat serangan udara Israel. Hizbullah pun merespons dengan menembakkan roket ke wilayah utara Israel, menargetkan fasilitas militer di perbatasan. Sebelumnya, Hizbullah membantah terlibat dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Situasi semakin rumit dengan meluasnya pertempuran ke Lebanon, dengan laporan tentang keluarga yang melarikan diri akibat bombardir besar-besaran di pinggiran desa Aita al-Shaab. Tentara Lebanon telah mengeluarkan pernyataan, mengingatkan warga untuk berhati-hati dan menghindari daerah perbatasan yang menjadi target serangan udara dan artileri oleh Israel.
(red)