Lakuntara Soroti Ketimpangan Nasib Guru di Hinterland Batam, Desak Perbaikan Gaji dan Kualitas Pendidikan

Lakuntara Soroti Ketimpangan Nasib Guru di Hinterland Batam, Desak Perbaikan Gaji dan Kualitas Pendidikan
Lakuntara dan tim melakukan kunjungan ke hinterland batam
Lakuntara Soroti Ketimpangan Nasib Guru di Hinterland Batam, Desak Perbaikan Gaji dan Kualitas Pendidikan

Batam24.com, Batam – Lakuntara Pallahidu, relawan Barisan Pemenangan Claudia Kota Batam, menyoroti nasib para guru di wilayah terluar Pulau Batam, khususnya di daerah hinterland. Salah satu temuan mengejutkan datang dari guru PAUD di Selat Nenek yang hanya menerima gaji Rp 200 ribu per bulan.

"Ini adalah potret miris pendidikan Indonesia di daerah-daerah terpencil. Batam, yang kita lihat sebagai kota modern, ternyata di ujung wilayahnya masih ada guru yang bernasib kurang baik, namun tetap bersemangat mencerdaskan anak bangsa," ungkap Lakuntara dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/11/2024).

Menurutnya, ketimpangan kesejahteraan guru antara pusat kota dan wilayah terpencil bukan lagi rahasia. Ia juga menyoroti banyaknya guru honorer yang sering kali mengalami keterlambatan pembayaran gaji hingga berbulan-bulan.

Lakuntara menegaskan bahwa persoalan ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah, baik di tingkat kota maupun provinsi. Ia juga mengusulkan agar agenda Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Batam diarahkan untuk membantu kesejahteraan guru di daerah hinterland.

"Gaji guru harus diseragamkan dan diberi insentif tambahan. Dengan begitu, guru di wilayah terpencil dapat mengajar dengan aman dan nyaman. Peran semua pilar masyarakat diperlukan untuk memperhatikan nasib mereka," tambahnya.

Pernyataan Lakuntara menjadi pengingat akan pentingnya pemerataan kesejahteraan di sektor pendidikan. Ia berharap langkah konkret segera diambil untuk memastikan kualitas pendidikan dan penghargaan terhadap pengabdian guru, terutama di wilayah hinterland Batam.

(Red)