Memahami Support dan Resistance dalam Trading RBS - SBR (CSR100)
Batam24.com | Dalam bahasan sebelumnya mengenai support dan resistance, saya telah banyak menyebut bahwa garis support dan resistance (selanjutnya akan disingkat dengan SnR) akan terus relevan selama garis tersebut tidak ditembus oleh harga secara dominan. Ketika harga menembus level support dan resistance, itulah yang kita maksud dengan breakout. Sebaliknya, ketika harga memantul (tidak dapat menembus) di area support dan resistance, disebut rejection atau ditolak. Mari kita perjelas terlebih dahulu istilah-istilah tersebut dengan gambar di bawah ini:
Perhatikan area support dan resistance pada chart EUR/JPY H4 di atas, khususnya kotak pertama dari kiri yang menunjukkan periode 11-15 Maret 2013. Garis kuning putus-putus adalah garis resistance, dan garis kuning tebal adalah garis support. Perhatikan bagaimana harga bereaksi ketika menyentuh atau mendekati level tersebut. Pada bagian yang saya beri tanda kotak merah panjang, harga tidak dapat menembus (break) garis SnR, atau ditolak (rejected) dan memantul kembali ke area SnR sebelumnya. Hal serupa terjadi pada kotak kedua pada tanggal 18-22 Maret.
Breakout terjadi pada kotak ketiga, di mana harga menembus garis support. Pada chart di atas, kita dapat melihat level support ditembus (break) oleh satu candle yang panjang. Pada gambar di atas, saya tandai dengan lingkaran kuning. Sebenarnya pada gambar grafik di atas ada dua kali breakout, namun breakout yang pertama disebabkan oleh GAP akhir pekan. Pembahasan mengenai gap dan breakout oleh gap akan kita ulas di lain waktu.
Baca Juga: jangan menaruh telur dalam satu keranjang
Umumnya, jika level SnR ditembus oleh harga, maka harga akan melanjutkan pergerakannya. Misalnya, jika level resistance ditembus oleh harga, maka perkiraannya harga akan terus naik menjauhi garis resistance yang ditembus tadi, dan garis resistance tersebut berubah fungsi menjadi garis support, yang disebut sebagai Resistance Becomes Support (RBS).
Resistance Becomes Support (RBS) dan Support Becomes Resistance (SBR)
Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, jika level resistance ditembus oleh harga dan harga menjauh dari level resistance tersebut, maka garis resistance itu berubah fungsi menjadi level support. Sebaliknya, jika support ditembus oleh harga dan harga terus turun menjauhi level support yang ditembus tadi, maka garis support tersebut berubah fungsi menjadi level resistance (SBR). Dengan kata lain, harga yang menembus area resistance disebut sebagai breakout. Ketika sebuah level resistance sudah ditembus secara dominan oleh harga, maka level resistance tersebut berubah fungsi menjadi support. Mari perhatikan gambar di bawah ini:
Semakin jelas, bukan? Setelah melihat gambar di atas, kita bisa mengetahui ke mana level harga yang akan dituju oleh market. Berlatihlah membuat gambar seperti di atas, tentukan garis-garis support dan resistance-nya, dan amati bagaimana harga bereaksi ketika mendekati atau menyentuh garis SnR. Apakah terjadi rejection atau breakout?
Jika terjadi breakout, sejauh mana harga bergerak setelah breakout? Dan apa yang terjadi ketika harga kembali ke level SnR yang telah ditembus sebelumnya? Berlatihlah terus, abaikan dulu bagaimana dan di mana harus entry. Setelah mahir, kita akan memahami bagaimana harga bergerak. Jika sudah demikian, maka urusan entry menjadi lebih mudah. Di lain kesempatan, kita akan mengulas topik ini lebih lanjut.
belajar trading kunjungi www.fxdark.com
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
(Red)