Modus Celana Jeans Berisi Sabu, Pegawai Hiburan Malam dan Ibu Rumah Tangga Ditangkap Bea Cukai Batam

Batam24.com l Batam, 5 Februari 2025 – Bea Cukai Batam berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 2.035 gram dalam dua penindakan terpisah di Terminal Kedatangan Ferry International Batam Center dan Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Hang Nadim. Dua tersangka, seorang pegawai freelance tempat hiburan malam dan seorang ibu rumah tangga, ditangkap saat mencoba menyelundupkan sabu yang disembunyikan dalam lipatan celana jeans.
Penangkapan Pertama: Koper Penuh Celana Jeans Berisi Sabu
Pada Senin (27/1), petugas mencurigai koper milik MU (27), penumpang kapal Ferry MV Sindo 7 dari Stulang Laut, Malaysia. Setelah pemeriksaan mendalam, ditemukan enam bungkus plastik berisi serbuk kristal putih seberat 1.530 gram yang diselipkan di lipatan celana jeans.
Menurut Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, MU berasal dari Aceh dan bekerja sebagai pegawai freelance di salah satu tempat hiburan malam di Batam. Dia mengaku menerima barang tersebut dari seseorang bernama BMW di Johor, Malaysia, dengan imbalan 400 ringgit Malaysia dan tambahan Rp5 juta jika barang berhasil diantar.
Penangkapan Kedua: Ibu Rumah Tangga Sebagai Kurir
Penindakan kedua terjadi pada Minggu (2/2) di Bandara Hang Nadim. Petugas mencurigai koper milik NP (42), penumpang pesawat Citilink tujuan Balikpapan. Setelah pemeriksaan, ditemukan dua bungkus sabu seberat total 505 gram yang disembunyikan di lipatan celana jeans di antara tumpukan pakaian dan sajadah.
NP diketahui berdomisili di Karimun dan sudah menjadi kurir sejak 2024, dengan total enam kali pengiriman ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Balikpapan, dan Makassar. Dia dijanjikan upah sebesar Rp30 juta untuk pengiriman ini.
Ancaman Hukuman Berat
Kepala Bidang P2 Bea Cukai Batam, Muhtadi, menjelaskan bahwa kedua pelaku dan barang bukti telah diserahkan kepada Polda Kepulauan Riau untuk proses hukum lebih lanjut. Para pelaku dijerat dengan Undang-Undang Narkotika No. 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.
“Penindakan ini menyelamatkan hingga 10.000 jiwa dari bahaya narkoba dan menghemat biaya rehabilitasi sebesar Rp16 miliar,” ujar Zaky Firmansyah.
Upaya Bea Cukai Batam ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Bea Cukai, Polri, TNI, Kejaksaan, dan aparat penegak hukum lainnya dalam memerangi penyelundupan narkoba di wilayah Kepulauan Riau yang sering dijadikan jalur peredaran narkoba internasional.
(Rara)