Peran Pemuda dalam Mewujudkan Politik yang Berintegritas Menyongsong Pilkada Serentak 2024 di Batam
Batam24.com | Batam, 13 September 2024 - Menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024, Kesbangpol Kota Batam menggelar acara diskusi di Aston Nagoya City Hotel, Batam. Acara ini menghadirkan berbagai organisasi pemuda dan masyarakat di Kota Batam, dengan fokus utama pada peran pemuda dalam mewujudkan politik yang berintegritas.
Dalam diskusi tersebut, Bapak Anas Nurdin menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam keputusan-keputusan politik. “Keputusan-keputusan politik ini perlu anak muda terlibat supaya ke depan ketika mereka nanti memimpin, sudah ada terkonsep bagaimana ke depan bangsa ini,” ujar beliau.
Sementara itu, Suyito LL, S.Sos, M.Si, Ph.D, seorang sosiolog dari Kepulauan Riau, memberikan pandangan terkait besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk Pilkada serentak 2024. "Dana sampai milyaran itu kalau kita lihat dari sisi pendapatan Indonesia, 82% dari pajak kita adalah untuk membiayai bagaimana kita ingin mencari seorang pemimpin dengan dana yang cukup besar. Di Kepri, Pemprov Kepri menganggarkan sebesar 199 miliar untuk mendukung pelaksanaan Pilkada serentak 2024, hanya untuk memilih pemimpin. Itu adalah anggaran yang luar biasa," jelas Suyito.
Suyito juga menyoroti pentingnya pendidikan politik yang terus menerus untuk memperkuat nilai integritas dalam politik. "Yang kita perjuangkan itu adalah nilai sebenarnya. Pesannya hari ini, pendidikan politik itu adalah bagaimana merekonstruksi ulang nilai integritas. Pendidikan politik perlu dilakukan secara berulang-ulang," tambahnya.
Fenomena money politics, bansos politik, dan ketidaksukaan masyarakat terhadap visi misi calon pemimpin juga menjadi perhatian. Ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi dalam upaya mewujudkan politik yang berintegritas.
Di sisi lain, Selly Febrilia Mayora, tokoh pemuda dan Ketua Milenial Kepri, menegaskan bahwa pemimpin sangat menentukan masa depan bangsa. "Pemimpin itu sangat menentukan masa depan, itu benar bukan omongan belaka. Saya ini tidak langsung-langsung mau masuk ke politik, sudah beberapa kali ditawari, tapi saya tidak mau. Kenapa? Karena saya merasa bahwa sebagai penggiat sosial, banyak yang bisa saya lakukan," ujarnya.
Selly juga menceritakan pengalamannya sebagai aktivis yang berkolaborasi dengan DPR RI dan menjadi yang terbaik dalam Parlemen Remaja se-Indonesia. "Saya benar-benar turun setelah menjadi aktivis, langkah yang saya berikan itu nyata. Saya bekerjasama bersama DPR RI, ikut di Parlemen Remaja, dan saya jadi yang terbaik se-Indonesia. Perempuan, anak Kepri, anak Batam, dan sampai saat ini belum ada Parlemen Remaja terbaik dari Kepulauan Riau dan juga perempuan," tambahnya.
Acara ini diharapkan dapat mendorong pemuda Batam untuk berperan aktif dalam Pilkada serentak mendatang, tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penggerak perubahan menuju politik yang berintegritas.
(Red)
Jurnalis: Batam24.com