Perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Muka Kuning Indah 1, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, diduga menjadi korban pembunuhan.

Perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Muka Kuning Indah 1, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, diduga menjadi korban pembunuhan.
Perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Muka Kuning Indah 1, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, diduga menjadi korban pembunuhan.
Perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Muka Kuning Indah 1, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, diduga menjadi korban pembunuhan.

Batam24.com | Penemuan mayat ini telah menggemparkan warga sekitar. Dugaan mengenai pembunuhan tersebut semakin kuat, mengingat mayat perempuan tersebut diduga telah dibakar di dalam kamar setelah kejadian tersebut, sebagaimana terlihat dari situasi dan kondisi mayat korban ketika pertama kali ditemukan oleh warga di dalam rumah.

Informasi yang dikutip dari Tribunnews Batam pada Sabtu (11/11/2023) menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi pada Sabtu (4/11/2023) lalu, meskipun warga sekitar baru mengetahuinya pada Minggu (5/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

Tetangga korban, yang namanya tidak ingin diungkapkan, menjelaskan bahwa korban bernama Tetty Rumondang Harahap (TRH). Korban baru tinggal di kompleks perumahan tersebut selama sekitar dua minggu, sementara rumah itu baru dibeli oleh korban pada awal tahun ini.

"Rumah ini, jika tidak salah saya ingat, baru dibeli pada bulan Februari 2023 lalu, dan kemudian mengalami sedikit renovasi," kata sumber di lapangan.

Sejak rumah itu dibeli, korban sering datang ke lokasi, meskipun tidak pernah lama. "Biasanya hanya dua hari, terkadang satu hari saja," tambah sumber.

Sumber juga menyebutkan bahwa korban baru tinggal di rumah tersebut selama dua minggu terakhir, dan selama waktu tersebut, ia tinggal bersama suaminya yang merupakan suami keduanya.

Kronologi penemuan mayat dimulai ketika sopir keluarga korban datang pada Sabtu (4/11/2023) sekitar pukul 23.50 WIB. "Ada seorang pria yang mengaku sebagai keluarga korban dan menanyakan kondisi ibu tersebut. Pria tersebut meminta agar dia ditemani untuk membuka pintu karena tidak mendapatkan respons dari dalam," jelas sumber.

Sumber yang merasa takut menyatakan bahwa dia tidak berani melakukannya sendiri. "Jadi saya melaporkan ke Pak RT, dan saat itu, Pak RT dan pria yang mengaku sebagai keluarga korban membuka pintu rumah dari depan," katanya.

Setelah pintu terbuka, mereka terkejut karena di belakang pintu telah disusun kain, dengan botol air minum berisi pertalite diletakkan di atasnya. "Botol air minum berisi pertalite itu ditaruh di setiap sambungan kain, mulai dari pintu hingga ke kamar korban," ungkap sumber.

Melihat kondisi tersebut, mereka segera keluar dan memberitahu polisi. "Mungkin Pak RT menghubungi polisi, dan pada saat itu, polisi tiba di lokasi sekitar pukul 01.20 WIB dini hari," ujarnya.

Sumber menjelaskan bahwa awalnya hanya Bhabinkamtibnas yang datang. "Ketika polisi tiba, kami bersama-sama masuk ke dalam kamar korban. Namun, begitu sampai di kamar, kami menemukan mayat terbakar dengan tujuh tabung gas di sekitarnya. Kondisi kamar dan pintu kamar juga telah terbakar," jelas sumber.

Setelah melihat mayat tersebut, mereka disuruh keluar oleh polisi. "Kami disuruh polisi bersama Bhabinkamtibnas keluar dari rumah korban," kata sumber.

Polisi yang datang kemudian menghubungi Polsek Batuaji. "Setelah itu, saya tidak tahu lagi. Polisi datang satu per satu, dan yang terakhir datang adalah Inafis. Mayatnya kemudian dibawa ke rumah sakit," tambah sumber.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono, membenarkan adanya penemuan mayat di Batam. Budi menyatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus ini, dan dia tidak menyangkal adanya beberapa kejanggalan yang ditemukan oleh anggota di lapangan terkait penemuan mayat tersebut.

(Rio)