Presiden Real Madrid Perez Ucapkan Belasungkawa Atas Tragedi Kanjuruhan di Malang
Presiden Real Madrid Perez Ucapkan Belasungkawa Atas Tragedi Kanjuruhan di Malang
Batam24.com || MADRID - Presiden Real Madrid Florentino Perez mengajak para petinggi Real Madrid untuk mengheningkan cipta atas Tragedi Kanjuruhan dan Perez mengucapkan berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi.
Hal itu dilakukan Florentino Perez pada Sidang Umum Anggota Real Madrid 2022 yang dilakukan di Kota Madrid hari ini. Mulanya ketika memulai pidato, Florentino Perez mengenang Paco Gento dan para Madridista yang meninggal musim lalu.
Di awal tahun kami mengucapkan selamat tinggal kepada presiden kehormatan kami tercinta. Kami semua merasakan duka yang mendalam atas kehilangan salah satu legenda terbesar Real Madrid dan sepak bola dunia. Dia adalah bagian dari generasi pemain legendaris yang mengubah sejarah Real Madrid dan sepak bola," ujarnya di kutip dari situs Real Madrid.
Florentino Perez langsung menyinggung soal Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang, setelah laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Perez juga memberitahu, kalau korban jiwanya yang meninggal dunia mencapai 100 lebih.
Saya juga ingin mengenang hari ini untuk para korban tragedi yang terjadi beberapa jam terakhir di sebuah stadion sepakbola di Indonesia, di mana lebih dari 100 orang telah kehilangan nyawanya. Belasungkawa kami untuk semua orang yang Anda cintai. Saya meminta Anda untuk diam sejenak," ujarnya.
Tragedi Kanjuruhan setidaknya menelan korban jiwa sebanyak 174 orang. Para suporter yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sementara itu,Kronologi dirangkum dari berbagai sumber, setelah laga yang dimenangi Persebaya 3-2, para suporter Arema FC masuk ke lapangan dan menyerang official dan tim kesayangannya. Sementara para pemain Persebaya langsung diamankan.
Kericuhan pecah antara suporter dan pihak kepolisian. Pihak kepolisian sempat membendung, namun kericuhan terus melebar sampai-sampai gas air mata ditembakkan ke arah tribun.
Para suporter yang masih di tribun berusaha keluar stadion di tengah kepungan gas air mata. Situasi berdesak-desakkan sehingga banyak dari mereka yang sesak nafas, terjepit, sampai akhirnya meninggal dunia. (Red)