Timnas Indonesia VS Curacao Batal di Gelar di Jakarta International Stadium

Timnas Indonesia VS Curacao Batal di Gelar di Jakarta International Stadium

Timnas Indonesia VS Curacao Batal di Gelar di Jakarta International Stadium
Timnas Indonesia VS Curacao Batal di Gelar di Jakarta International Stadium
Timnas Indonesia VS Curacao Batal di Gelar di Jakarta International Stadium

BATAM24.COM // Jakarta - Timnas Indonesia batal main di Jakarta International Stadium hadapi Curacao, Sekjen PSSI sebut belum layak 100 persen. Pertandingan pun dialihkan ke tempat lain.

Dikutip dari Persijajktns, Tim asuhan Shin Tae-yong dijadwalkan untuk menghadapi Timnas Curacao dua kali pada FIFA Matchday kali ini. Yang pertama adalah di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September 2022, kemudian di JIS tiga hari kemudian.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya telah melakukan uji kelayakan. Jadi, JIS di anggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday.

Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur, yakni area drop off tim, dan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.

Selain itu, concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung, yaitu kantong parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.

"Untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA matchday yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen, 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity," kata Yunus Nusi dilansir dari laman resmi PSSI, Jumat (9/9/2022).

Tidak hanya itu, akses masuk ke stadion yang hanya satu pintu yang cukup riskan. Oleh dikarenakan, jika penonton bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.

''Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk. Bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum. Tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. Nah, kalau kami paksakan, pasti akan menjadi catatan FIFA," ujarnya. (red)