TNI AU dan BRGM Latih Batik Cap untuk Masyarakat Rehabilitasi Mangrove Natuna
Batam24.com l Komandan Lanud Raden Sadjad (Danlanud RSA) Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan Pembuatan Batik Cap bertempat di Gedung Graha Serasan, Lanud RSA Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (22/11/2024).
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan latihan praktik yang digelar di Rumah Pantai Lanud RSA dengan didampingi oleh staf Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Acara ini turut dihadiri oleh Kadispers Mayor Adm Parlin Eka Putera Perwakilan personel Lanud RSA, Staf BRGM Indra Eka Prabowo, Narasumber Marheno Jayanto, Sasi Syifaurohmi serta Ketua dan anggota Kelompok Tani Tucano Jaya.
BRGM diberi mandat untuk mempercepat restorasi gambut seluas 1.200.000 hektar di tujuh provinsi prioritas, serta rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektar di sembilan provinsi prioritas. Selain fokus pada pemulihan lingkungan, BRGM juga memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerja restorasi dan rehabilitasi.
Kabupaten Natuna, yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, menjadi salah satu lokasi prioritas rehabilitasi mangrove dengan total area penanaman sebesar 61 hektare di tujuh desa sasaran pada tahun 2024. Kelompok masyarakat setempat telah mengikuti Sekolah Lapang Masyarakat Mangrove (SLMM) untuk memahami potensi ekonomi mangrove, termasuk pengembangan produk batik mangrove. Batik ini memanfaatkan pewarna alami dari mangrove sebagai bahan utama, sehingga mendukung kelestarian lingkungan sekaligus membuka peluang usaha.
Sebagai tindak lanjut dari SLMM, pelatihan pembuatan batik cap dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan teknis masyarakat. Kegiatan ini bertujuan mendukung kelompok masyarakat dalam mengembangkan produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi.
Dalam sambutannya, Danlanud RSA menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat melalui inovasi berbasis sumber daya lokal. “Program ini bertujuan untuk tidak hanya memperkuat kapasitas produksi masyarakat, tetapi juga menambah nilai pada potensi sumber daya lokal yang ada di Kabupaten Natuna," tambahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam membuka peluang ekonomi baru dan memperkenalkan potensi batik khas Natuna. “Saya berharap peserta dari Kelompok Tani Tucano Jaya dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan, menggali ilmu, dan menciptakan produk unggulan yang menjadi kebanggaan bersama,” tambahnya.
Fasilitator dari Staf BRGM, Indra Eka Prabowo, turut memberikan sambutan pada acara ini. Ia menyampaikan harapannya agar ilmu yang diberikan oleh narasumber dapat bermanfaat bagi para peserta, khususnya ibu-ibu dari Kelompok Tani Tucano Jaya.
“Diharapkan apa yang sudah kita Bimtek hari ini dapat menjadi bekal yang berguna untuk pengembangan usaha kelompok masyarakat. Semoga kegiatan ini berjalan lancar, meskipun tidak ada target khusus dari BRGM. Yang terpenting, ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan baik untuk keberlanjutan usaha,” ucapnya.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas kelompok masyarakat dalam memproduksi batik cap yang berkualitas. Diharapkan, upaya ini dapat menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat di Kabupaten Natuna.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, program ini diharapkan menjadi inspirasi untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah lain.
(Rara)